إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فياعباد الله أُوْصِيْكُمْ
وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا
أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،
وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ
الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Jama’ah jum’at
rahimakumullah
Tidak terasa bahwa
tahun 1432 H akan berahir pada hari sabtu besok, dengan demikian maka hari
minggu lusa adalah tahun baru Islam 1 Muharram 1433 H. dan tidak terasa pula
umur kita bertambah, namun demikian disadari ataupun tidak bahwa jatah umur
yang masih tersisapun makin sedikit. Mudah-mudahan sisa umur yang masih ada
bisa kita manfaatkan sebaik mungkin untuk menyiapkan bekal menghadapi
pengadilan Tuhan yang maha adil pada hari pembalasan kelak.
Khalifah Umar bin
Khottab pada saat itu mengundang para sahabat nabi untuk menentukan permulaan
tahun hijriah. Dalam musyawarah berkembang pendapat agar perhitungan tahun baru
Islam disandarkan pada bulan kelahiran nabi sebagaimana tahun masehi
disandarkan kepada hari kelahiran Nabi Isa, ada pula yang mengusulkan awal
tahun baru Islam agar disandarkan pada hari wafatnya Nabi, tetapi sekelompok
sahabat yang dipelopori oleh saidina Ali mengusulkan agar tahun baru Islam
didasarkan pada peristiwa hijrahnya Rasulullah saw, akhirnya pendapat ketiga
inilah yang disetujui. Penentuan awal tahun baru Islam tersebut terjadi setelah
17 tahun peristiwa hijrah atau 7 tahun setelah wafatnya Rasulullah saw :
Perhitungan
tahun baru islam didasarkan pada peristiwa hijrahnya Nabi karena betapa hebat
dan strategisnya peristiwa tersebut dalam menentukan mati atau hidupnya ajaran
islam dibumi ini, sangat ditentukan oleh keberhasilan Nabi proses hijrah dari
kota mekah ke madinah pada saat itu, betapa tidak ! berbagai macam cara kapir
quraisy memperdaya nabi dan pengikutnya agar mau merubah keyakinannya
mengesakan Allah untuk kembali menyembah berhala tidak mendapatkan hasil,
maka puncak kekejaman kapir quraisy terjadi pada saat rapat yang
dipimpin oleh Abu Jahal yang memutuskan bahwa Muhammad harus dibunuh : tipu
daya kapir quraisy diabadikan Allah dalam Al qur’an surah Al Anfal ayat 30 :
dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy)
memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau
membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan
tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.(Al-anfal: 30)
Kapir quraisy mengumpulkan pemuda-pemuda gagah
perkasa dari berbagai kabilah yang ada dikota mekah untuk melaksanakan rencana
pembunuhan pada malam yang sudah ditentukan, dan kediaman nabi sudah dikepung
serta siap melaksanakan rencana keji tersebut. tujuannya adalah agar
sepeninggal Muhammad tidak ada keluarga beliau yang mampu menuntut berbagai
kabilah yang ada pada saat itu. Nabi setelah mengetahui rencana kapir quraisy
segera menemui sahabat Abu Bakar agar ikut berhijrah bersama beliau, Abu Bakar
secara diam-diam mengatur rencana bagaiman agar Rasulullah benar-benar
selamat sampai ke kota Yasrib/madinah. Antara lain strategi penyelamatan yang
direncanakan Abu Bakar adalah menugaskan Amir bin Fuhairah menggiring kambing
gembalaanya dijalan yang telah dilalui Nabi dan Abu Bakar agar hilang bekas
langkah kaki yang menuju ke gua tsur dimana Nabi dan Abu Bakar bersembunyi,
sementara Abdullah bin Abu Bakar memata-matai gerak-gerik kapir Quraisy
selama Nabi berada di gua tsur, Asma’ binti Abu Bakar bertugas mengirim makanan
dan minuman selama tiga hari nabi berada di gua tsur. Abu bakar juga menyewa
Abdullah bin Uraiqith sebagai penunjuk jalan yang mahir menemukan jalan
pintas menuju kota madinah. Abdulah bin Uraiqith pada saat itu masih kapir tetapi
dia tidak tergiur untuk membocorkan informasi tentang keberadaan Nabi
oleh sayembara 100 ekor unta bagi siapa saja yang dapat menunjukkan
dimana Muhammad ataupun membunuhnya. Barangkali Abu Bakar menyewanya
dengan bayaran yang lebih besar dari harga 100 ekor unta yang disiapkan kapir
quraisy. Sementara Rasullah pada malam yang sudah ditentukan menyuruh Ali tidur
ditempat beliau untuk mengelabui kapir quraaisy bahwa muhammad masih tetap
berada ditempat tidurnya.betapa tegangnya suasana pada saat itu, dan betapa
besar pengorbanan Nabi dan pengikutnya dalam menegakkan ajaran islam dimuka
bumi ini.
Hijrah mengikuti Rasulullah ke Madinah tidak akan
pernah terulang kembali, karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali saja,
namun nilai hijrah tidak akan pernah tertutup, nilai hijrah masih terbuka luas
untuk kita, sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده والمهاجر من هجر مانهى الله
عنه (رواه البخارى)
Orang muslim ialah
orang yang lisan dan tangannya mampu menyelamatkan kepada muslim lainnya. Orang
yang hijrah ialah orang yang meninggalkan/hijrah dari perbuatan yang dilarang
oleh Allah (HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar)
Jamaa’ah jum’at
rahimakumullah
Berbagai macam kekeliruan dan kealfaan kita setahun
yang lalu hendaknya tidak terulang lagi ditahun yang akan datang, seraya
mengisinya dengan berbagi hal yang bermanfaat buat agama dan bangsa ini.
Diakhir tahun kita dianjurkan membaca do’a akhir tahun setelah sholat asar
sebanyak tiga kali. Barangsiapa yang membaca doa tersebut maka berkatalah
saithan “kesusahanlah bagiku dan sia-sialah pekerjaanku menggoda manusia dalam
setahun ini, karena Allah Swt telah mengampuni segala dosa dan kesalahannya
sebab membaca do’a tersebut.
Selanjutnya
barangsiapa membaca do’a awal tahun sebanyak tiga kali setelah sholat magrib
berkatalah saithan telah amanlah orang ini dariku dalam tahun ini, karena Allah
telah mewakilkan dua orang malaikat untuk memeliharanya dari fitnah syaithan.
Dalam bulan
Muharram ada satu hari yang sangat luar biasa sebagaimana hadis yang
diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : ”
barangsiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka Allah S.W.T akan
memberi pahala padanya 10,000 malaikat dan barangsiapa yang berpuasa pada hari
Aasyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10,000 orang berhaji dan
berumrah, dan 10,000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap
kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah S.W.T akan menaikkan
derajatnya dengan setiap rambut satu darjat. Dan barangsiapa yang memberi makan
kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari Aasyura, maka
seolah-olah dia memberi makan pada seluruh ummat Rasulullah S.A.W yang berbuka
puasa dan mengenyangkan perut mereka.”
Lalu para sahabat
bertanya ” Ya Rasulullah S.A.W, adakah Allah telah melebihkan hari
Aasyura daripada hari-hari lain?”. Maka berkata Rasulullah S.A.W : ” Ya, memang
benar, Allah Taala menjadikan langit dan bumi pada hari Aasyura, menjadikan
laut pada hari Aasyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Aasyura, menjadikan
Nabi Adam dan juga Hawa pada hari Aasyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari
Aasyura, dan Allah S.W.T menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari
Aasyura, Allah S.W.T menenggelamkan Fir’aun pada hari Aasyura, menyembuhkan
penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari Aasyura, Allah S.W.T menerima taubat Nabi
Adam pada hari Aasyura, Allah S.W.T mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari
Aasyura, Allah S.W.T mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari Aasyura,
dan hari kiamatpun akan terjadi pada hari Aasyura !”.
Mudah-mudahan
semua amal ibadah kita pada tahun ini diterima Allah swt, dan Allah berikan
taufik serta hidayahnya untuk mengisi umur yang tersisa dengan sebaik-baik
pengabdian yang dipersembahkan kepada Allah swt amin ya robbal alamin.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ
وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ خَيْرِ صَحْبٍ وَآلٍ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كثيرا. أَمَّا بَعْدُ؛فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ،
اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِه وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ
مُّسْلِمُوْنَ.
ارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ سيدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. ثُمَّ
اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ
فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ
الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ
صَلِّ وسلم عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ
قَرِيْبٌ مجيب الدعواة. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا
اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ
وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ
يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
0 komentar:
Posting Komentar